Jumat, 25 Januari 2013

Nasib Mulok Bahasa Daerah di Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 mengakibatkan banyak perubahan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Metode tematik integratif yang akan diterapkan membuat mata pelajaran muatan lokal, seperti Bahasa Daerah nasibnya menjadi tidak menentu, begitupun guru-guru yang mengajar muatan lokal (Mulok) Bahasa Daerah. Guru Bahasa Daerah di Indonesia terancam kehilangan pekerjaan jika Kurikulum 2013 yang sesuai uji publik jadi diterapkan.

Sempat terjadi aksi unjuk rasa menolak Kurikulum 2013 di depan Gedung Sate Bandung, karena perubahan kurikulum tersebut dilakukan secara reaktif dan terkesan tergesa-gesa sehingga tidak memperlihatkan adanya visi pendidikan yang jelas. Perubahan kurikulum juga tidak didahului oleh riset dan evaluasi yang sungguh-sungguh atas kurikulum saat ini yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Banyak Guru SD Tidak Mendapat Pelatihan

Ilmu pengetahuan terus berkembang, begitupun dengan ketrampilan mengajar. Sudah semestinya kemampuan guru juga terus ditingkatkan untuk menghadapai tantangan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Tetapi kenyataannya banyak guru, khususnya guru sekolah dasar (SD) yang banyak tidak mendapat pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya.

Sebuah survei oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) pada Agustus-November 2012 di 20 kabupaten/kota menyebutkan sekitar 62 persen dari 1.700 guru SD yang disurvei tidak pernah mendapatkan pelatihan. Adapun guru di kota besar rata-rata hanya mengikuti pelatihan satu kali dalam lima tahun. Bahkan dalam survei tersebut, ditemukan guru pegawai negeri sipil yang mendapatkan pelatihan terakhir tahun 1980.

Selasa, 22 Januari 2013

Guru yang berkompetensi tinggi


Guru yang Berkompeten dan Profesional

Menurut Achsan (Kunandar:2007) kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.Kompetensi adalah kemampuan seseorang berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan-latihan baik secara kognitif, afektif, dan performance sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik secara cerdas dan dapat dipertanggung jawabkan.